07 mAhakARyaKU
Aku sisipkan sinopsis 07 mahakaryaku di novel Kekasih
Terakhir ini agar pembaca ceritaku
lebih bisa mengetahui semua
karya-karyaku. Hampir
kebanyakan dari semua karyaku ini aku buat ketika aku masih kelas 3 SMA di rumah
kost dari mulai 2 Mei 2005 sampai dengan 30 Mei 2006.
Pada awalnya aku tak pernah berpikir untuk menjadi
seorang Penulis. Karena sebenarnya menulis bagiku hanya sekedar ingin meluapkan segala perasaanku–baik yang kulihat, kudengar, dan kurasa. Tak ku sadari selama setahun itu aku malah sudah menciptakan 7 karya terbesarku.
Aku punya harapan besar dari ketujuh karyaku ini yaitu aku ingin sekali “Nisa” tahu bahwa
aku sungguh-sungguh menyayanginya. Aku akan tetap berusaha untuk mendapatkan
cintanya, sudah kucoba memikat hatinya selama 6 tahun ini meski tanpa hasil. Tapi aku takkan pernah berhenti berjuang meski sampai 20 tahun yang akan datang.
“Maka dengan bangganya aku persembahkan
07 Mahakarya ini untuk seorang perempuan yang bernama Anisa
Yuniar Purwana yang saat ini tinggal di jalan Yos Sudarso, Gang Banjar No. 22
Cianjur-Jawa Barat.”
Inilah urutan ketujuh judul Mahakarya itu secara awal pembuatannya: “Sedih yang mendalam, Terima Kasih Cinta,
Love are toys, Aku ingin jadi
Kupu-Kupu, Kekasih Terakhir, Cinta Sejati, Indekost.”
1. Sedih Yang Mendalam
Merupakan sebuah novel yang kubuat sejak bulan Mei
sampai September 2005, di rumah
kostku. Pada dasarnya cerita itu sudah ada di benakku sejak bulan
Januari 2005 tapi sayangnya aku belum bisa mengeluarkannya dari dalam isi kepalaku.
Berawal dari seorang teman sekelasku yang bernama
Ibet Arihta yang ketika itu curhat kepadaku tentang problema keluarganya.
Secara garis besar Ibet tak pernah mengenal dan
mengetahui wajah ayahnya,
sementara ibunya bekerja di luar negeri sejak Ibet masih duduk dibangku kelas
satu Sekolah Dasar.
Dia yang sejak kecil dibesarkan oleh bibinya itu selalu bersedih karena tak pernah bisa merasakan kasih sayang dari kedua orangtuanya.
Disisi lain Ibet tak pernah berhenti berjuang
untuk mencari keberadaan ayah kandungnya.
Tapi tak ada satupun dari keluarganya yang memberi
tahu, malah terkesan selalu menyembunyikan rahasia tentang ayahnya itu. Bahkan Ibet tak pernah
menemukan satu pun foto ayahnya sementara dia ingin sekali mengetahui wajah ayahnya.
Itulah sebagian kecil kisah yang Ibet ceritakan padaku di kelas saat istirahat sekolah
berlangsung. Ketika itu dia menangis tersedu-sedu sementara aku mencoba untuk menenangkannya
dengan segala kerendahan hatiku.
Sejak hari-hari itu aku selalu menganggapnya
sebagai adik perempuanku, entah dari mana awalnya aku ingin sekali
mengangkat kisah hidupnya ke dalam sebuah novel ciptaanku.
Akhirnya kata “novel” itu sendiri kini sudah selesai
aku buat, dan bahkan menjadi awal mula aku berkarya di bidang menulis cerita.
2. Terima Kasih Cinta
Sebenarnya Terima Kasih Cinta ini berawal dari sebuah skenario film yang kubuat
pada bulan Februari 2005. Tapi 3 bulan kemudian kuangkat cerita itu ke dalam
sebuah novel untuk melengkapi koleksi-koleksi karyaku.
Akhirnya, selain “Terima Kasih Cinta” berbentuk
film berdurasi 60 menit–kini juga sudah berbentuk novel yang kubuat sejak bulan Mei-November
2005.
Terima Kasih Cinta terinspirasi dari kisah cintaku
bersama Nisa sejak pertama ku bertemu dengannya. Yang secara garis besar
mengkisahkan tentang kepribadianku yang nakal tapi akhirnya aku berubah menjadi lembut dan baik karena cinta dan kasih
yang diberikan Nisa untukku.
Untuk itu, apa salahnya jika sekarang aku ingin
mengucapkan banyak terima kasih
kepada Nisa dan cintanya yang selalu mengajarkanku banyak kebaikkan.
Dan film serta novel ini akan ku persembahkan hanya
untuk Nisa.
(Jika kalian ingin mengetahui cerita dari film Terima Kasih Cinta maka ikuti
Channel Youtubeku Angga Nudatar).
3. Love Are Toys
Pertama kubuat pada bulan Agustus 2005 bercerita
tentang seorang lelaki periang yang bernama Jono. Dia adalah korban tembak
pelarian seorang perempuan cantik yang baru disakiti pacarnya.
Wanita itu bernama Felisha, dan cinta Felisha
terhadap Jono hanya sekedar
permainan dan berpura-pura. Tapi tidak bagi Jono, karena dia cinta mati pada Felisha yang sudah dicintainya sejak 3 tahun yang lalu.
Pada awalnya Jono pun tidak menyadari bahwa dia sebenarnya hanya di permainkan oleh Felisha. Bahkan kedua sahabatnya (Sumi dan Dado) dia musuhi gara-gara mencoba menasehati Jono
agar menjauhi Felisha karena hanya memanfaatkan Jono.
Tentu saja Jono marah karena kedua sahabatnya itu telah berprasangka buruk terhadap Felisha. Akhirnya Jono tak mau lagi berteman dan mengenal
kedua sahabatnya itu yang sudah dia kenal sejak balita.
Terkadang cinta memang selalu bisa merusak
persahabatan yang sudah terjalin lama sekalipun. Lalu bagaimanakah akhir dari
cerita cinta dan persahabatan Jono?
Baca saja “Love are toys” karya yang ke 3 dari 07 mahakarya sang penyair diawal abad.
4. Aku ingin jadi kupu-kupu
Mungkin judul tersebut telah mewakili isi hatiku
selama ini. Karena aku selalu merasa
hidup sebagai “sang ulat bulu” yang kehadirannya tak pernah diinginkan oleh
semua orang. Aku ingin sekali
bermetamorphosis dan berubah menjadi seekor kupu-kupu indah yang kedatangannya selalu dirindukan
oleh setiap orang.
Tokoh utama di dalam novel ini bernama Givan. Dia mencintai
seorang wanita cantik bernama Shasa sejak 6 tahun terakhir ini. Tapi sayangnya dia selalu menolak cinta
Givan hanya karena berpostur tubuh “kerdil” seperti anak kecil berusia 13 tahunan.
Givan memang selalu frustasi
dan tidak “PeDe” dihadapan orang karena tinggi badannya hanya 142cm meski umurnya sudah 18 tahun.
Tapi untungnya ada Litta, teman sepermainan Givan
sejak umur 4 tahun itu selalu menegarkan hatinya untuk
tidak rendah diri dihadapan
semua orang.
Bagaimana kisah selanjutnya? Apakah Givan berhasil mendapatkan cinta Shasa dan
menjadi “kupu-kupu” seperti impiannya?
Semua pertanyaan itu akan terjawab di novel “Aku ingin menjadi kupu-kupu” karya yang ke 4 dari 07 mahakarya sang penyair diawal abad (Angga Nudatar: 2000-2007).
5. Kekasih Terakhir
Duh… Kalo yang ini kayaknya gue gak perlu banyak nyeritain lagi deh… soalnya novel yang sudah kalian baca
ini judulnya “Kekasih Terakhir” yang gue
maksud. Gimana menurut kalian, cukup bagus gak?
Pada intinya novel ini adalah riwayat hidup gue
tempat gue nyurahin segala air mata dan mimpi-mimpi indah yang gak terwujud
nyata. Ya… Mungkin gue cuman bisa ngekhayal doang selama ini, hidup dalam
kenyataan udah buat gue hanya bisa nangis aja.
Almarhumah ibu gue pernah bilang; kalo gue itu gak
pantas jadi “Pacar” buat
cewek-cewek, tapi gue justru
lebih pantas jadi “Suami”
buat mereka.
Emang sih terkadang bagi cewek kalo cowok setia
itu bikin ngebosenin, mangkanya mereka lebih suka cowok perfect tapi suka
nyakitin. Duh... gue juga jadi bingung deh apa yang di mau mereka sebenarnya. Tapi satu yang pasti
kesalahan bakal bikin mereka jadi lebih baik sebelum akhirnya mereka menemukan cinta
sejatinya.
Akhir kata dariku, selamat berjuang dan tetap berkorban untuk mencari
kekasih terakhir, Cayoo...
6. Mencari
cinta sejati
Pertama kali kubuat novel ini pada bulan Februari
2006. Aku mengangkat cerita ini dari sebuah skenario film karyaku dengan judul
yang sama.
“Mencari cinta sejati” adalah
sebuah cerita yang terinspirasi dari sedikit kisah nyata Atzary (adik kelasku
di SMA) dan Danu (adik sepupuku). Bermula ketika aku “Pedekate” dengan Atzary
yang sebenarnya sudah aku sukai sejak ku bertemu dengannya.
Selama kami dekat, dia sering curhat tentang dirinya padaku. Hingga
akhirnya aku memutuskan untuk buat novel tentangnya.
Tapi sayangnya setelah novel itu sudah jadi dia keburu pindah sekolah ke Purwokerto sehari sebelum aku ingin
memberikan novel itu dan mengungkapkan cintaku padanya.
Sampai sekarang perasaan itu hanya bisa kupendam,
aku tak tahu lagi dimana keberadaan Atzary kini. Nomor handphonenya sudah
tidak aktif lagi dan aku
tidak tahu dimana alamat rumahnya sekarang.
7. Indekost
Terinspirasi dari kisahku selama hidup kost di
kota kecil bernama Cibeber
setahun yang lalu. Indekost merupakan cerita
yang unik dan berbeda dari kisah lainnya. Bukan sekedar cerita fiktif yang di tuntut pasaran; yaitu kalo gak film cinta, palingan
juga film horor, kalo nggak reality show, paling juga acara gosip seputar
perceraian artis.
Aku jengah ngeliat acara TV dan layar lebar kalo
topiknya cuman itu-itu doang. Untuk itu aku akan membuka gebrakan dan menghadirkan cerita yang berbeda
dari biasanya.
Suatu hari nanti, aku akan menjadi sutradara film
dan akan ku lahirkan karya-karya baru dan inovatif. Sehingga perfilman
indonesia tidak dipandang sebelah mata lagi oleh artis-artis luar negeri bahkan
penonton pribumi sendiri.
Mungkin tahun ini (2007), Indekost akan menjadi
novel terakhirku yang pernah kubuat dalam seluruh hidupku. Aku akan mencoba mengundurkan diri dari
dunia Penulis karena aku
harus menenangkan pikiranku lebih dulu yang sudah sangat depresi
ini.
Dari sejak dulu aku terlalu banyak berimajinasi
hingga akhirnya aku merasa ada yang salah dengan otakku yang sekarang.
Terkadang akhir-akhir ini aku dilanda depresi yang berlebihan dan membuatku seperti
hilang ingatan.
Hidup dalam dunia nyata terkadang memang sangat
membosankan. Tapi terlalu lama kita lari dari kenyataan membuat kita makin
tertekan. Anggap saja aku gila, mungkin itu kata yang tepat mendeskripsikan
tentangku. Aku takut bila harus menghadapi kenyataan dan masalah hidup yang
menyedihkan.
Tapi sekarang semua itu harus kulawan dan aku
harus berani untuk menghadapi kenyataan. Akhirnya kini aku berani berteriak dan
berkata:
“Aku takkan pernah lari dan sembunyi lagi dari kenyataan ini”.
“Aku takkan pernah lari dan sembunyi lagi dari kenyataan ini”.
Kekasih Terakhir Serial di: anudatar.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar